
MATARAM — Meningkatnya angka pengangguran menjadi persoalan serus di Kota Mataram. Ini tak lepas dari minimnya kesempatan kerja yang ada. Ditambah lagi dengan terus membludaknya jumlah pencari kerja setiap tahunnya.
Angka pengangguran inipun terus berupaya untuk ditekan. Salah satunya dengan menggelar bursa kerja (Job Fair) 2019. Job Fair 2019 akan dilaksanakan bulan April ini juga.
‘’Job Fair ini program tahunan kita dan akan kita laksanakan tanggal 20-21 April. Nanti rencananya kita gelar di Mataram Mall,’’ ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Hariadi, Sabtu (6/4), kemarin.
Job fair ini dianggap cukup efektif menekan angka pengangguran di Kota Mataram. Penyebabnya, beberapa perusahaan akan menyiapkan perekrutan tenaga kerja. Perekrutan ini akan digelar secara terbuka. Sehingga bisa memberikan kesempatan untuk pelamar kerja. Meski demikian, jumlah perusahaan yang akan mengikuti job fair belum diketahui.
‘’Ini kita sedang bersurat ke banyak perusahaan. Kita belum pastikan berapa nanti yang akan ikut,’’ katanya.
Hariadi mengaku cukup optimis Job Fair 2019 akan diikuti oleh banyak perusahaan. Karena dari gelaran di tahun-tahun sebelumnya, selalu diikuti oleh banyak perusahaan dan menyediakan pekerjaan yang cukup banyak.
Dari jumlah perusahaan yang cukup banyak, Hariadi juga cukup optimis job fair bisa merekrut tenaga dengan jumlah signifikan. Terpenting menurut dia, Job Fair 2019 harus digelar meski dengan kondisi yang cukup sulit saat ini.
‘’Paling tidak mudah-mudahan bisa setengahnya dari yang tersedia. Mungkin bisa seribu dari lowongan kerja itu,’’ harapnya.
Selain itu, dalam gelaran Job Fair nanti, perusahaan diharapkan memprioritaskan untuk merekrut pekerja yang berasal dari Kota Mataram. Karena Job Fair nantinya diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Disnaker.
‘’ Itu yang kita harapkan. Tenaga kerja lokal yang harus banyak mereka rekrut dan serap. Terutama yang memegang KTP Kota Mataram,’’ terangnya.
Harus diakui bahwa, angka pengangguran di Kota Mataram terus bertambah. Tahun 2018, angka penangguran di Kota Mataram menyentuh 14 ribu orang. Salah satu faktornya kata Hariadi adalah karena adanya ritel moderen yang menutup usahanya.
Kemudian pasca adanya bencana gempa bumi juga ikut berpengaruh. Di mana bisa menggangu operasional perusahaan. Utamanya menghantam perhotelan dan penginapan maupun restauran.
‘’Itu saya kira yang mempengaruhi bertambahnya angka pengangguran,’’ tandasnya.
Sementara pengangguran di Kota Mataram diprediksi masih didominasi dari lulusan SMA/SMK. Ia berharap perusahaan banyak membuka lowongan untuk lulusan SMA/SMK. Namun jumlah pasti pengangguran lulusan SMA/SMK di Kota Mataram belum bisa dipastikan.
‘’Ini saya belum bisa pastikan berapa jumlahnya. Apa itu dari SMA/SMK atau S1. Nanti saya informasikan lebih lanjut. Karena ini masalah data,’’ tandasnya.
Sumber: Radarlombok.co.id