Ombak Laut Suryawangi di Kecamatan Labuhan Haji Dijadikan Tempat Adu Nyali Para Peselancar di Lombok Timur

  • Kamis, 11 Juli 2019 - 09:44:27 WIB
  • J-Kominfo
Ombak Laut Suryawangi di Kecamatan Labuhan Haji Dijadikan Tempat Adu Nyali Para Peselancar di Lombok Timur

Potensi wisata di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbilang tidak ada habis-habisnya untuk diekplorasi. Alam pantainya yang menyedot banyak pengunjung dengan sejuta keindahannya. Lautnya yang kaya ini pun mememiliki magnet tersendiri. Salah satunya di Pantai Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji.

Gulungan ombak ganas perairan Selat Alas yang terdapat di wilayah Suryawangi ini memiliki tantangan tersendiri. Bagi para pecinta selancar. Pantai Suryawangi ini menjadi salah satu pilihan untuk adu nyali.  Disebut demikian karena hanya yang berani saja yang bisa memainkan papan selancaranya bermain di atas semburang gelombang.

Hari Septian Mukti, salah satu pecinta selancar menuturkan  saat musim ombak datang, hanya satu dua yang berani. Disebut ombak ganas yang terlihat menyebabkan abrasi bibir Pantai Suryawangi terbilang cukup ganas.

Ombak Suryawangi ini cukup disanjung para peselancar dari luar daerah. Seperti dari Senggigi Lombok Barat banyak yang datang langsung melakukan selancar di tempat ini. “Dari Terawangan dan Kuta juga banyak yang turut membawa serta wisatawan ke sini (Suryawangi, red,” tuturnya

Posisi arus ombak di Suryawangi ini condong ke kanan. Dinilai bagus oleh para wisatawan yang datang karena gelombangnya yang panjang. Berselancar di Suryawangi ini ada dua musim, rock garden poin dan shampoo poin.   Rock Gader Poin masuk bulan Juni sampai akhir Desember. Akhir Desember dan Juni lagi disebut shampoo poin. Saat rock garden sebutnya kondisi di bawah perairan ini bebatuan. Sedangkan saat shampoo poin sebutnya sudah memasuki musim hujan dan ombak pun terbilang sangat tinggi.

Wisata selancar di Pantai Suryawangi diakui sejauh ini belum terkenal. Hanya beberapa orang saja yang ada pada komunitas pecinta selancar yang terkadang membawa tamu ke Suryawangi. Namun jika dilihat dari potensi yang bisa dikembangkan, diyakini tidak kalah menantang aktivitas selancar dibandingkan dengan daerah-daerah yang sudah terkenal lainnya.

Tinggi gelombang sendiri di Suryawangi ini mencapai 6 meter. Posisi inilah yang jarang berani dihadapi, sehingga hanya yang profesional dan memiliki nyali saja yang bisa bermain-main dengan gelombang itu.

Dari gambaran potensi tersebut, Suryawangi katanya sangat besar peluangnya untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata surving baru di Lombok. Apalagi saat ini kawasan Pantai Suryawangi sudah mulai dikemas dan di data dengan melibatkan kelompok sadar wisata di dalamnya.

Persoalan utama di kawasan wisata yang selalu ramai dikunjungi tiap berakhir pekan ini adalah sampah. Dituturkan beberapa waktu lalu, ada wisatawan dari Kanada usai selancar di Sumbawa.

Saat datang, dilihat ada ombak bagus yang diistilahkan Hari, Ombak Barrel setinggi 5-6 meter. “Ombak Barrel ini yang memiliki ruang di tengahnya, dan saat itu ada pasir di bawahnya,” ucapnya.

Akan tetapi, bule asal Kanada tersebut sempat kecewa, karena melihat sampah berserakan di mana-mana. Disebut ada 15 orang wisatawan asing yang datang. Dari belasan orang tersebut hanya 5 orang tuturnya yang turun main, lainnya batal turun setelah melihat sampah-sampah tersebut.

Sampah yang merupakan bawaan dari arus sungai Suryawangi dan perilaku pengunjung tidak ditampik menjadi masalah utama di kawasan tersebut, sehingga besar harapannya, sampah ini segera tertangani dengan baik oleh pemerintah.

Para peselancar ini sudah melakukan berbagai cara untuk menjaga kebersihan. Setiap hari tuturnya, digelar kegiatan bersih-bersih Pantai Suryawangi. Akan tetapi keterbatasan tenaga membuat tidak mampu mengatasi persoalan sampah. Harapannya juga ada bak penampungan sampah yang disediakan oleh pemerintah.

Adanya aktivitas selancar di Suryawangi ini dinilai Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lotim Muhir sebagai salah satu potensi wisata yang besar. Diperlukan kerjasama dengan pihak terkait untuk pengembangan ke depan agar bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan dengan objek selancar.

Mengenai masalah sampah, tidak ditampik masih menjadi persoalan pelik. Harapannya soal sampah ini muncul kesadaran kolektif masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan. Apalagi di Suryawangi saat ini sudah dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Harapannya melalui Pokdarwis ini bisa membangun kesadaran bersama menjadikan destinasi wisata Labuhan Haji berkembang lebih baik ke depan.

Sumber : suarantb.com

  • Kamis, 11 Juli 2019 - 09:44:27 WIB
  • J-Kominfo

Berita Terkait Lainnya