
Selong- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) memberikan edukasi bagi petani di Sembalun tentang bahaya pestisida berlebihan dan sengatan panas. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Sembalun pada minggu (14/08)
Acara dibuka oleh Retnowati, S.KM, M.KM dilanjutkan sambutan dari H. Husnul, perwakilan dari UPP Pertanian Sembalun dan sambutan dari Dion Zein Nuridzin S.KM, M.KM selaku perwakilan dari para pengabdi. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan edukasi yang dibagi dalam 3 sesi.
Sesi pertama penyampaian bahaya pestisida yang disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian Lombok Timur, Zainuddin., SP., Zainudin dalam pemaparannya mengajak petani untuk menggunakan pestisida secara bijak sesuai dengan dosisnya dan mengingatkan untuk Back to Nature. Selain itu, ia juga menghimbau petani agar tetap menggunakan APD selama melakukan penyemprotan karena "mencegah lebih baik dari mengobati".
Pada acara yang diikuti oleh 40 orang peserta dari berbagai desa di Kecamatan Sembalun tersebut, perwakilan Universitas Indonesia Shafira Agustina memamparkan apa saja yang menjadi dampak yang dapat ditimbulkan penggunaan pestisida berlebih dan sengatan panas bagi para petani serta cara mengurangi dampaknya.
Staf Promosi Kesehatan RSUD Provinsi NTB, Siti Syahidati Fauzana, S.KM, M.PH dan Husairi, S.KM selaku pembicara juga menyampaikan hal terkait kegiatan masyarakat hidup sehat (Germas) yang dapat dilakukan oleh para petani termasuk di dalamnya praktek 6 langkah cuci tangan yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan. Praktek cuci tangan ini diharapkan akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama setelah para petani selesai melakukan penyemprotan.
Selain memberikan edukasi kepada petani, FKM UI juga memberikan modul edukasi dan beberapa sarana kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) berupa topi pelindung panas dan sarung tangan. Diharapkan penggunaan APD ini akan mengurangi dampak sengatan panas saat petani bekerja.
Salah seorang peserta, Bapak Miradi mengapresiasi kegiatan yang di inisiasi oleh Universitas Indonesia yang telah memberikan pelatihan pertanian untuk mengantisipasi penyakit dari obat-obatan pestisida yang sudah sering terjadi di Sembalun. Iapun mengatakan saat ini telah paham bagaiman bahaya pestisida dan sengatan panas tersebut dan akan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Doni Hikmat Ramdhan, Ph.D selaku ketua tim Pengmas menyampaikan berterimakasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan izin pelaksanaan kegiatan pengmas di Sembalun, dengan harapan kegiatan pengmas ini dapat menambah pengetahuan dan mengurangi dampak dan bahaya akibat paparan panas dan pestisida bagi para petani.
Tim pengmas yang hadir dalam kegiatan ini merupakan kolaborasi dari Universitas Indonesia, RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Universitas Diponegoro, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.