
Selong - Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat Ahsanul Khalik yang hadir pada acara pembukaan Kejurnas tersebut mewakili Gubernur mengatakan, Tapak Suci adalah kader yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas fisik dan rohani dari perserikatan Muhamadiyah. Pencak silat merupakan olahraga asli Indonesia dan telah ada sebelum bangsa Indonesia merdeka dan tapak suci yakni salah satu organisasi yang mengembangkan pencak silat pertama kali di bentuk di Jawa Timur.
Olahraga ini menurut Kadis Sosial NTB di samping membangun kekuatan fisik juga diharapkan membangun karakter anak bangsa, karena terlahir di Indonesia. Ia juga menyebut bahwa Tapak suci adalah salah satu implementasi membangun jiwa dan raga seperti yang ada pada lirik lagu Indonesia raya.
Pendekar tapak suci di wajibkan mengamalkan nilai-nilai islam yang hakikatnya ada pada Qur’an dan Hadis. Pendekar tapak suci tidak hanya memiliki jurus handal, tapi juga harus ada nilai ruhaniah yang dilandaskan dalam ajaran agama, dengan demikian dalam ajarannya nilai ibadah menjadi hal utama. Sebagai olahraga yang berasaskan Islam pendekar silat tapak suci, harus memiliki kualitas fikir dan zikir dengan kekuatan fisik yang seimbang.
Tak hanya itu ia juga berpesan agar peserta menjunjung tinggi sportifitas, menumbukan kebersamaan serta mewujudkan Ukhuwah Islamiyah.
Sementara itu, Kadispora Kabupaten Lombok Timur Asrul Sani mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur sangat mengapresiasi dan mendukung kejuaraan olahraga seperti ini terlebih kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Labuan Haji yang merupakan salah satu destinasi wisata di Lombok Timur. Hal tersebut terkait dengan sport tourism. Ia mengajak peserta yang berasal dari luar daerah untuk mengunjungi spot spot pariwisata yang ada di Lombok Timur tentunya dengan adanya kegiatan ini diharapkan prestasi olahraga dapat meningkat.
Kejuaraan yang di buka pada Jum’at Pagi (26/08) di ikuti oleh 160 atlet dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia di antaranya Lombok Timur, Lombok Barat, Mataram, Sumbawa Besar, Sumbawa Timur, Bima, Palangkaraya dan Kalimantan Timur.