
Selong - Angka stunting di Kabupaten Lombok Timur terus menurun, berdasarkan data dari Elektronik Pemantauan Pertumbuhan Gizi Berbasis Masyarakat (IPP GBM) terhitung sejak tahun 2021 angka stunting di Kabupaten Lombok Timur mencapai angka 18.83 %, namun saat ini telah menurun hingga 17.63 %. Hal tersebut mendorong Kabupaten Lombok Timur mencapai peringkat ke-6 dari 10 Kabupaten/Kota di NTB dalam penurunan angka stunting yang semula berada pada posisi 9.
Oleh karena itu Bupati Lombok Timur H. M Sukiman Azmy yang saat itu hadir membuka acara Rembuk Stunting mengapresiasi seluruh pihak terkait yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Di akui Bupati prestasi tak akan tercapai tanpa kolaborasi. Dengan prestasi tersebut Bupati pun optimis pada tahun 2023 mendatang target 14% untuk penurunan stunting di Kabupaten Lombok Timur akan tercapai.
Terkait Lokus stunting di 29 desa di Lombok Timur, Bupati meminta Camat untuk mengawasi Kepala Desa dalam upaya penurunan angka stunting di tingkat desa. Di samping itu Jum’at bersih yang dirangkaikan dengan kegiatan lainnya yang di inisiasi oleh Tim Penggerak PKK dengan mengunjungi tiap Desa juga berperan penting dalam membantu menurunkan angka stunting.
Bupati menghimbau kepada seluruh pihak terkait untuk Bersama-sama mensukseskan Program Nasional penurunan angka stunting mulai dari kabupaten yang secara otomatis menjadi barometer penurunan stunting di NTB.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan tolak ukur keberhasilan sebuah pemerintahan adalah bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan salah satu indikatornya adalah minimnya angka stunting.
Bupati meminta agar Sekda dan Kepala Bappeda memberikan perhatian khusus terkait anggaran dalam upaya penurunan stunting agar gerakan menjadi massif dan juga anggaran tidak hanya di letakkan di dinas teknis seperti Dinas Kesehatann, DP3AKB saja, namun juga di pada instansi yang berpotensi menurunkan angka seperti Kecamatan dan Desa.