
Selong - Pekan lalu Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur bersama sejumlah daerah di Indonesia melaksanakan Panen Raya Nusantara Sejuta Hektar yang diselenggarakan Kementerian Pertanian RI serentak di 66 Kabupaten/Kota yang tersebar di 10 Provinsi. Keikutsertaan Lombok Timur tersebut tentu tidak lepas dari posisi daerah sebagai salah satu sentra penghasil padi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas areal tanam tahun 2022 mencapai 61.643 Ha dengan produksi mencapai 314.925 Ton.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H. M. Juaini Taofik saat menyampaikan amanat Bupati pada Apel Bulanan Korpri yang dirangkaikan dengan HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke-49 yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati pada Jum’at pagi, (17/03).
Di Lombok Timur luas panen padi bulan Maret saja mencapai 20.162 Ha dengan produksi 112,907 ton yakni setara dengan 65.488 ton beras. Untuk mempertahankan kondisi tersebut dan menjamin pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di tahun-tahun mendatang, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur juga telah menetapkan Luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yaitu 35.436,21 hektar serta Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 6.092,61 hektar. Selain bagian dari upaya mewujudkan swasembada, kebijakan itu juga guna menghindari alih fungsi lahan pertanian untuk kepentingan lain.
Selanjutnya dalam mewujudkan ketahanan pangan, peran sektor peternakan juga tidak kalah penting, salah satunya melalui peningkatan populasi dan kualitas ternak. Pada Tahun 2022 saja, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan bantuan 602 ternak sapi, 295 ternak kambing dan unggas sebanyak 13.983 ekor kepada 131 kelompok peternak.
Sementara tahun 2023 melalui bantuan bibit ternak kepada masyarakat yang kurang mampu, sebagai dampak pandemi COVID-19, juga diberikan bantuan kepada lebih dari 70 kelompok peternak, baik dalam bentuk bantuan sosial barang maupun hibah uang dengan total anggaran lebih dari Rp 3.245 miliar.
Bantuan bibit ternak diikuti pula bantuan pembangunan prasarana dan sarana perkandangan kelompok tani sebanyak 4 (empat) unit di 4 Kecamatan. Upaya ini guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam tata laksana pemeliharaan ternak.
Selain itu juga, kampung Lobster masih menjadi fokus sebagai salah satu program prioritas Pemerintah. Pengembangan Kampung Lobster ini merupakan bagian dari pembangunan kampung perikanan budidaya di wilayah pedalaman, pesisir, dan laut berbasis kearifan lokal, untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi perikanan budidaya melalui pengembangan kegiatan terpadu berbasis komoditas unggulan suatu Kawasan.
Saat ini terdapat 8.838 petak Keramba Jaring Apung (KJA) yang dikelola 147 kelompok di 2 (dua) Desa, yaitu Keruak dan Jerowaru. Dinas juga tengah fokus pada program kampung nelayan maju (KALAJU) dengan lokus di Desa Ekas Buana, dengan pola percepatan dengan pelibatan lintas OPD dan stakeholder terkait.
Sekda dalam amanatnya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada perawat dalam upaya menjaga kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Pelayanan yang diberikan para perawat, utamanya pada masa pandemi lalu hingga sekarang sangat dirasakan oleh masyarakat.
Ia berharap para Perawat yang tergabung dalam PPNI dapat meningkatkan kesejahteraan seiring peningkatan profesionalitas yang terus diperjuangkan, seperti termuat dalam tema peringatan HUT ke-49 PPNI yaitu Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme.