Selong – Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur Hj. Baiq Miftahul Wasli membuka pertemuan Forum Koordinasi dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Timur.
Acara yang berlangsung di Rupatama I Kantor Bupati pada Senin pagi, (20/11) dihadiri oleh ketua Program Manager Bidang Data, Pemantauan, & Evaluasi Satgas Stunting Provinsi NTB Imam S. Yamin, Pj. Ketua TP. PKK Kabupaten Lombok Timur Hj. Nurhidayati, Camat, dan Kepala OPD terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.
Merujuk pada tujuan strategi nasional percepatan penurunan stunting sesuai dengan Perpres nomer 72 Tahun 2021, dalam hal ini tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Lombok Timur memiliki 7 Program tematik sebagai upaya percepatan penurunan stunting yakni Audit Kasus Stunting (AKS), mini lokakarya stunting (Minilok), aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil (Elsimil), rakor TPPS, TPK, BAAS, dan DASHAT.
Sementara itu, audit kasus stunting tahap I dan II sudah sampai tahap pelaksanaan diseminasi dan proses RTL.
Pj. Sekda Lombok Timur Hj. Baiq Miftahul Wasli dalam sambutannya menyampaikan, Lombok Timur merupakan Kabupaten yang luas dengan penduduk yang padat sehingga memiliki persoalan sendiri terhadap bidang kesehatan dan pendidikan. Ia juga menjelaskan Universal Health Coverage (UHC) dan penurunan stunting masih menjadi prioritas utama. Menurutnya tingginya angka stunting menunjukkan kesejahteraan masyarakat belum maksimal, mengingat salah satu pemicu stunting karena kemiskinan. Untuk itu ia mendorong seluruh OPD terkait untuk melaksankan program tersebut secara optimal.
Pj. Sekda juga menyampaikan Percepatan penurunan prevalensi Stunting menjadi prioritas nasional saat ini, dengan target 14% pada tahun 2024. Untuk memastikan pencapaian target tersebut, diperlukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah, serta mengevaluasi pelaksanaan dan capaian program, mengidentifikasi kendala dan tantangan di lapangan sekaligus menyepakati aksi bersama.
Selain itu, urgensi kerjasama lintas sektor dalam penanganan stunting yang masih menjadi tantangan serius di daerah ini. Dalam perayaannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat dalam mencapai target penurunan stunting.
Rakortek kali ini membahas sejumlah program dan kebijakan yang akan diterapkan pada tahun 2024 mendatang guna meningkatkan status gizi anak di Lombok Timur serta pencapaian target stunting nasional di angka 14%.